andi samsul kjbc andi samsul kjbc Author
Title: waaw New Zealand Akan Heningkan Cipta dan Siarkan Azan Secara Nasional
Author: andi samsul kjbc
Rating 5 of 5 Des:
Baitul Muqeet Mosque in New Zealand DOKUMENTASI KJBC -  Wellington  - Momen mengheningkan cipta selama dua menit akan digelar secara n...

Baitul Muqeet Mosque in New Zealand

DOKUMENTASI KJBC - Wellington - Momen mengheningkan cipta selama dua menit akan digelar secara nasional di New Zealand pada Jumat (22/3) pekan ini untuk menghormati para korban aksi teror dua masjid di Christchurch. Media nasional New Zealand, Radio NZ dan TVNZ, juga akan menyiarkan panggilan azan secara nasional.

Seperti dilansir New Zealand Herald dan TVNZ, Rabu (20/3/2019), pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern dalam konferensi pers terbaru di Christchurch, Rabu (20/3) sore waktu setempat.

"Saya tahu ada banyak orang yang berniat menunjukkan dukungan untuk komunitas muslim saat mereka kembali ke masjid-masjid, khususnya pada hari Jumat. Ada juga niat di antara warga New Zealand untuk memperingati satu pekan yang berlalu sejak serangan teroris," ucap PM Ardern dalam pernyataannya.

"Untuk mengakui hal ini, akan ada momen mengheningkan cipta selama dua menit pada Jumat (22/3)," ujar PM Ardern.

"Kita juga akan menyiarkan pangilan azan secara nasional via TVNZ dan RadioNZ," sebutnya.

Lebih lanjut, disebutkan PM Ardern bahwa waktu pelaksanaan momen mengheningkan cipta dan penyiaran panggilan azan akan ditentukan lebih lanjut.

Pemilihan durasi mengheningkan cipta selama dua menit didasarkan pada besarnya tragedi yang terjadi. Sebelumnya, mengheningkan cipta selama dua menit juga pernah dilakukan untuk mengenang tragedi ledakan Pike River pada tahun 2010 lalu. 

Aksi teror di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood pekan lalu menewaskan 50 orang dan melukai puluhan orang lainnya. PM Ardern mengonfirmasi bahwa 30 jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Dua korban tewas di antaranya, merupakan pengungsi dari Suriah, telah dimakamkan pada Rabu (20/3) waktu setempat. 

PM Ardern menyatakan para korban seharusnya aman di New Zealand. "Saya tidak bisa memberitahu Anda betapa mengecewakannya mengetahui bahwa sebuah keluarga datang ke sini untuk mendapat keselamatan dan perlindungan, dan mereka seharusnya aman di sini," ucapnya. 


(nvc/ita)
sumber detikcom

Advertisement

Post a Comment

 
Top